Desa Balewangi merupakan pemekaran dari Desa Keramatwangi. Daerah ini termasuk dataran tinggi yang terletak pada kaki Gunung Papandayan. Cuaca disini sangatlah dingin, kondisi desa masih asri serta nyaman untuk dijadikan tempat istirahat, menghirup udara segar, jauh dari kebisingan industri. Kondisi alam yang masih asri tampak jelas dari pemandangan alam yang hijau di sepanjang sisi jalan, didominasi oleh pepohonan dan kebun-kebun. Kondisi jalan beraspal akan tetapi ada kondisi jalan yang masih rusak. Namun, saat ini jalan-jalan tersebut sedang diperbaiki melalui program-program pemerintah, seperti PNPM Mandiri. Keadaan umum Desa Balewangi dapat diuraikan menurut geografi lokasi, tata pemerintahan, dan demografi (kependudukan).

Letak Geografi 

Desa Balewangi merupakan salah satu desa yang terdapat di Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Indonesia. Secara umum, pembagian tata ruang Desa Balewangi terbagi atas tanah sawah dengan luas keseluruhan 4 ha yang terdiri dari tanah kering 79,22 ha, tanah basah 1 ha,tanah perkebunan 40,1 ha dan tanah fasilitas umum yang terbagi atas tanah bengkok, lapangan olahraga, perkantoran pemerintah, tempat pemakaman, bangunan sekolah, pertokoan, dan jalan dengan luas keseluruhan 16,27 ha. Total luas keseluruhan Desa Balewangi 140,59 ha. Berikut batas-batas Desa Balewangi.

a. Utara : Desa Sirnajaya
b. Selatan : Desa Cisurupan
c. Barat : Desa Keramatwangi
d. Timur : Desa Tambak Baya



Desa Balewangi memiliki ketinggian daratan yang berbeda-beda di tiap wilayah, berkisar antara 1200 m dpl. Lahan di wilayah ini tergolong subur karena lapisan humus pada struktur tanahnya tebal. Oleh karena itu, pertanian di wilayah ini menjadi salah satu bidang mata pencaharian utama masyarakat.
Pemanfaatan lahan di Desa Balewangi dimanfaatkan untuk lahan-lahan pertanian, seperti sawah, lahan kering, dll, untuk lahan pemukiman warga, dan untuk lahan sarana dan prasarana umum seperti mesjid, kantor desa dan kantor kecamatan. Potensi dalam bidang pertanian yang ada di Desa Balewangi terdiri dari tanaman pangan, tanaman buah-buahan, dan apotik hidup. Aksesibilitas disini sudah cukup bagus, sudah banyak dilewati kendaraan umum.

Potensi bencana yang mungkin terjadi di Desa ini, yaitu letusan Gunung Papandayan (masih aktif) karena letaknya yang cukup dekat dengan Gunung Papandayan (Kaki Gunung Papandayan). Selain itu, Desa Balewangi juga cukup rawan banjir, dikarenakan letaknya yang berada di bawah desa lain yaitu Desa Keramatwangi sehingga jika terjadi hujan yang cukup besar sampah-sampah seperti limbah kotoran sapi dan sampah-sampah rumah tangga dari Desa Keramatwangi akan menumpuk di Desa Balewangi dan akan terjadi banjir.

Tata Pemerintahan

Desa Balewangi dipimpin oleh seorang kepala desa yang dipilih melalui sistem pemilihan umum dan umumnya memiliki masa jabatan 5 tahun. Dalam pelaksanaan kewajiban pemerintahan, kepala desa dibantu oleh seorang sekretaris desa dan perangkat desa (kepala urusan/KAUR) yang terdiri dari Kaur Pemerintahan, Kaur Trantib, (Gambar 1). Sekretaris desa dapat memberikan wewenang kepada KAUR untuk menjalankan tugas pemerintahan desa. Dalam sistem pemerintahan desa, kepala Desa Balewangi memberikan tugas dan kewajiban kepada tiap kepala dusun (kadus) yang dipilih melalui musyawarah dan mufakat. Selanjutnya, setiap kadus dapat memiliki wewenang untuk menjalankan kebijakan dusunnya masing-masing, dan pada prakteknya dibantu oleh para Ketua RW.

Selain kepala desa, terdapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD) yang memiliki kedudukan sama dalam pemerintahan Desa Balewangi. Organisasi ini dipimpin oleh seorang ketua yang dibantu oleh seorang wakil ketua dan sekretaris. Ketua BPD memberikan wewenang pemerintahan langsung kepada seorang wakil ketua yang juga dipilih melalui musyawarah mufakat. Wakil ketua BPD membawai 4 bidang, yakni kaur pemerintahan, kaur ekbang, kaur kesra dan kaur umum. Tiap bidang memiliki beberapa pengurus yang langsung berperan aktif dalam masyarakat.


Demografi dan Kependudukan

Penduduk Desa Balewangi tersebar di dua dusun dengan jumlah total penduduk Desa Balewangi mencapai 4748 jiwa dengan jumlah kepala keluarga sebanyak 1370 KK. Berdasarkan Tabel 1 jumlah penduduk perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Secara umum, penduduk Desa Bojongloa telah menerapkan program keluarga berencana (KB). Hal ini terbukti dari kepadatan penduduk yang hanya 459 per km.


Rata-rata penduduk Desa Balewangi bekerja sebagai petani, dan peternak. Selain petani dan peternak ada pula yang bekerja sebagai buruh bangunan dan sebagai wirausahawan industri kecil seperti usaha sale pisang, kripik, dan batu bata merah. Ada pula yang menjadi pedagang di Pasar Cisurupan, dan merantau ke kota (Bandung) sebagai buruh.


desabalewangi.blogspot

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top